Video klip keren nih ^^
Rabu, 14 Maret 2012
Selasa, 21 Februari 2012
Desain Pesan dan Karakter Siswa Dalam Pembelajaran (BAB II)
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Desain Pesan
Pesan merupakan informasi yang akan
disampaikan oleh komponen lain, dapat berupa ide, fakta, makna, dan data. Pandangan
lain dikemukakan bahwa pesan pada dasarnya adalah hasil atau output, bentuknya
bias berupa kalimat pembicaraan lisan, tulisan, gambar, peta ataupun tanda dan
sebagainya.
Kata desain menunjukkan adanya suatu
proses dan suatu hasil. Sebagai suatu proses, desain pesan sengaja dilakukan
mulai dari analisis masalah pembelajaran hingga pemecahan masalah yang
disumuskan dalam bentuk produk. Produk yang dihasilkan dapat dalam bentuk
prototipe, naskah atau stori board, dan sebagainya.
Mengenai desain pesan, desain pesan
meliputi perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan atau informasi.
Hal tersebut mencakup prinsip-prinsip perhatian, persepsi, dan daya serap yang
mengatur penjabaran bentuk fisik dari pesan atau informasi, agar terjadi
komunikasi antara pengirim dan penerima. Fleming dan Levie (dalam
Seel&Richie,1994) membatasi pesan pada pola-pola isyarat atau simbol yang
memodifikasi perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor. Desain pesan berurusan
dengan tingkat paling mikro melalui unit-unit kecil seperti bahan visual,
urutan, halaman dan layar secara terpisah.
Karakteristik lain dari desain pesan
adalah bahwa desain pesan harus bersifat spesifik baik terhadap medianya maupun
tugas belajarnya. Hal ini mengandung arti bahwa prinsip-prinsip desain pesan
akan berbeda tergantung apakah medianya bersifat statis, dinamis atau
kombinasi dari keduanya, misalnya suatu potret, film, atau grafik komputer.
Juga apakah tugas belajarnya berupa pembentukan konsep atau sikap, pengembangan
ketrampilan atau strategi belajar, ataukah menghafalkan informasi verbal.
2.2 Karakteristik Isi Pesan
Pesan dalam media massa diupayakan
agar menarik khalayak apabila pesan mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Novelty (sesuatu yang baru), dalam
penerimaan pesan melalui audio visual seperti video, pendengar atau pemirsa
akan tertarik bila yang disajikan sesuatu yang baru, misalnya masalah proses
reformasi yang baru saja berlangsung.
2. Kedekatan atau proximity, dalam
penerimaan pesan audio visual seperti televise, pendengar atau pemirsa akan
lebih tertarik apabila disajikan suatu peristiwa yang dekat secara fisik dengan
pengalamannya.
3. Popularitas, pemberitaan seorang
tokoh yang popular akan mempunyai daya tarik tersendiri bagi pendengar.
4. Pertentangan (komplik), sesuatu yang
mengungkapkan pertentangan, baik dalam bentuk kekerasan ataupun menyangkut
perbedaan pendapat atau nilai, biasanya disukai pendengar.
5. Komedi (humor), hal-hal yang lucu
dan menyenangkan akan lebih menarik untuk didengar sehingga tidak membosankan.
6. Keindahan, menyenangi keindahan dan
kecantikan adalah salah satu sifat manusia, sehingga siaran yang mengandung
keindahan akan sangat disenangi.
7. Emosi, sesuatu yang membangitkan
emosi dan menyentuh perasaan yang merupakan daya tarik tersendiri dalam
pengemasan suatu pesan.
8. Nostalgia, nostalgia disini adalah
ahal-hal yang mengungkapkan pengalaman di masa lalu, seperti nyanyian lama akan
membangkitkan ketenangan masa lalu, atau peristiwa bersejerah.
9. Human interest, pada dasarnya orang
akan menyukai tentang cerita-cerita yang menyangkut kehidupan orang lain.
2.3
Daya Tarik Pesan
Daya tarik
pesan berkaitan dengan teknik penampilan dalam penyusunan suatu pesan, ide yang
meliputi:
· Fear
threat appeals;
ancaman bahaya sehingga menimbulkan rasa takut
· Emotional
appeals; bila penekanan
pesan pada hal-hal yang bersifat emosional seperti keindahan, kesedihan,
kesengsaraan, cinta dan kasih sayang.
· Rational
appeals; bila pesan
tersebut menekankan pada hal-hal yang logis, rasional, dan factual.
· Humor
appeals; bila
penyajian pesan dikemas dalam bentuk humor, bias saja dlam bentuk kata,
kalimat, gambar, symbol, atau yang lainnya yang bias menimbulkan kesan lucu.
2.4
Desain dan Model Penyampaian
Tiga desain perilaku atau model
penyampaian akan jelas melalui cara-cara personalized
system of instruction (PSI), precision teaching dan direct instruction.
a. Personalized system of instruction
Suatu sistem yang saling berkaitan
dari satu instruksi yang terdiri atas urutan (serangkaian) desain tugas yang
progesif bagi individu yang bersemangat tinggi dalam kegiatan belajar. Dalam
desain ini murid-murid menentukan sendiri tingkat dan jumlah jam belajarnya
untuk mencapai kemajuannya melalui suatu serangkaian dan tugas-tugas
instruksional. PSI mempunyai 5 (lima) karakteristik, yaitu:
·
Instruktur
atau pengajar
·
Penguasaan
materi pelajaran
·
Menyusun
sendiri kecepatan belajarnya
·
Guru
sebagai motivator
·
Menggunakan
kata-kata tertulis
b. Precision Teaching (ketepatan
mengajar)
Suatu metode yang lebih menekankan
monitoring kegiatan di dalam kelas, dibandingkan dengan menciptakan program
yang didasarkan pada temuan-temuan dari laboratorium.
c. Direction instruction (pembelajaran
langsung)
Dalam mendesain pembelajaran agar
lebih dapat dimengerti diperlukan tiga analisis, yaitu:
·
Analisis
perilaku, yaitu bagaimana lingkungan mempengaruhi perilaku pendengar (seperti
bagaimana merespon langsung dan memberdayakan respon, bagaimana merespon
kesalahan, dll)
·
Analisis
komunikasi, yaitu mencoba mencari prinsip-prinsip untuk mendesain secara logis
dari rangkaian mengajar efektif.
·
Analisis
ilmu pengetahuan, yaitu befokus pada organisasi yang logis atau kualifikasi
dari pengetahuan dimana keahlian dan konsep yang sama dapat diajarkan dengan
cara yang sama pembelajarannya dihasilkan dari yang mudah sampai yang kompleks.
2.5 Prinsip-prinsip
Desain Pembelajaran
Berdasarkan pada pembahasan
tentang teori-teori belajar kognitif dan teori pemrosesan informasi serta teori
komunikasi, dapat dikembangkan beberapa prinsip yang dapat dijadikan pedoman
dalam kegiatan desain pesan pembelajaran. Ada lima prinsip utama desain pesan
pembelajaran yaitu:
1. Prinsip
kesiapan dan motivasi
Prinsip ini mengatakan bahwa jikadalam kegiatan pembelajaran siswa/peserta
belajar memilki kesiapan seperti kesiapan mental, serta kesiapan fisik dan
motivasi tinggi, maka hasil belajar akan lebih baik.
Kesiapan mental diartikan sebagai
kesipan kemampuan awal, yaitu
pengetahuan yang telah dimiliki siswa belajar yang dapat dijadikan pijakan untuk mempelajari materi baru.
Oleh sebab itu, dalam menyusun desain
pesan, guru harus lebih dahulu mengetahui kesiapan siswa melalui tes penjajagan atau tes prasayarat belajar
yang diberikan pada siswa. Jika diketahui
pengetahuan awal siswa belum mencukupi, maka dapat diadakan pembekalan/matrikulasi.
Sedangkan kesiapan fisik,
berarti bahwa siswa dalam melakukan kegiatan
belajar tidak mengalami kekurangan atau halangan, sebagai faktor yang sangat berpengaruh terhadap proses
dan hasil belajar. Misalnya untuk
belajar musik siswa tidak boleh terganggu pendengarannya. Sedangkan motivasi adalah merupakan
dorongan yang menyebabkan seseorang
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dorongan itu bisa berasal dari dalam atau luar. Semakin
tinggi motivasi siswa untuk belajar,
semakin tinggi pula proses dan hasil belajarnya. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran hendaknya guru
berupaya mendorong motivasi
siswa dengan menunjukkan pentingnya mempelajari pesan pembelajaran yang sedang dipelajari.
2. Prinsip
penggunaan alat pemusat perhatian
Prinsip ini mengatakan bahwa
jika dalam proses belajar perhatian siswa/si belajar terpusat pada pesan yang
dipelajari, maka proses dan hasil belajar akan semakin baik. Perhatian memegang
peranan penting dalam kegiatan belajar. Semakin baik perhatian siswa, proses
dan hasil belajar akan semakin baik pula.
Cara-cara yang
dapat digunakan untuk mengarahkan perhatian siswa antara lain:
Ø Mengaitkan
pelajaran dengan pengalaman atau kehidupan siswa
Ø Menggunakan
alat pemusat perhatian seperti peta konsep, gambar, bagan, dan media-media
pembelajaran visual lainnya.
Ø Menghubungkan pesan pembelajaran yang sedang
dipelajari dengan topik-topik yang sudah dipelajari.
Ø Menggunakan
musik penyeling
Ø Mencipatakan
suasana riang
Ø Teknik
penyajian yang bervariasi
Ø Mengurangi
bahan/materi yang tidak relevan
3. Prinsip
partisipasi aktif siswa
Meliputi aktifitas, kegiatan,
atau proses mental, emosional maupun fisik. Contoh aktifitas mental misalnya
mengidentifikasi, membandingkan, menganalisis, dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk
aktifitas emosional misalnya semangat, sikap, positif terhadap belajar,
motivasi, keriangan, dan lain-lain. Contoh aktifitas fisik misalnya melakukan
gerak badan seperti kaki, tangan untuk melakukan ketrampilan tertentu.
Cara-cara
yang dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa adalah:
Ø Memberikan
pertanyaan-pertanyaan ketika proses pembelajaran berlangsung
Ø Mengerjakkan latihan pada setiap akhir suatu
bahasan
Ø Membuat percobaan dan memikirkan atas
hipotesis yang diajukan
Minggu, 11 Desember 2011
Jumat, 07 Oktober 2011
Desain Pesan dan Karakteristik Siswa Dalam Pembelajaran
silahkan dibaca, lumayan buat nambahnambah referensi tuk makalah atau buat tugas kuliah desain pembelajaran. Good luck! ^^
Makalah Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Keterampilan dasar mengajar sangat penting demi menunjang kegiatan pembelajaran. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran adalah salah satu dari beberapa keterampilan tersebut. Buat yang lagi nyari tugas mata kuliah keterampilan dasar mengajar.
Langganan:
Postingan (Atom)